Baik lah para sahabat pembaca pada postingan kali ini saya akan memberikan contoh laporan praktik pengalaman lapangan atau yang sekarang lebih dikenal dengan ppl alias peraktik pengallaman lapangan,semoga postingan ini sangat bermanfaat untuk contoh,ingat yntuk contoh ya bukan untuk di copas.hehe
jika terdapat kesalahan silakan berikan komentar anda karena penulis hanyalah manusia biasa yg tak luput dari kesalahn apalagi saya juga merupakan pemula. baiklah langsung saja ya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Praktik Kerja Lapangan
Praktik kerja lapangan (PKL) merupakan muara dari
sebuah kegiatan teori dan praktik bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studi
di perguruan tinggi khususnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Karena mahasiswa lulusan FKIP sesuai dengan visi dan misi FKIP UMRAH disiapkan
untuk menjadi tenaga kependidikan guru yang profesional di bidangnya.
PKL dapat diartikan juga sebagai suatu program
prajabatan pendidikan guru yang dirancang khusus untuk menyiapkan calon guru
menguasai kemampuan keguruan yang terintegrasi secara utuh. Setelah mereka
menyelesaikan pendidikan dan diangkat menjadi guru telah siap mengemban tugas
sebagai guru.
PKL pada hakikatnya adalah proses pembentukan
profesi keguruan yang langsung dapat diterapkan di lapangan. Melalui PKL setiap
mahasiswa diharapkan dapat mengekspresikan ide-idenya dalam upaya meningkatkan
kemampuan dalam praktik pembelajaran.
Pengertian praktik kerja lapangan sacara umum dan
khusus:
a. Secara
umum, praktik kerja lapangan disebut juga praktik pembelajaran dan kegiatan
lain yang ada kaitan dengan proses pembelajaran di sekolah.
Semua kegiatan tersebut dilakukan
secara terbimbing untuk memenuhi standar profesi keguruan.
b. Secara
khusus, merupakan pengalaman langsung dalam proses pembelajaran bagi seorang
calon guru.
B. Latar Belakang Pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan (PKL)
Pendidikan sebagai satu konsepsi telah dirumuskan
secara jelas dalam pembukaan UUD 1945. Salah satu dari empat tujuan negara
dalam pembukaan UUD 1945 yang telah dirumuskan oleh para pendidik Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yakni “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.
Rumusan tujuan Negara tersebut merupakan rumusan tujuan dalam bidang
pendidikan. Ini berarti bahwa pendidikan telah menjadi salah satu primadona
sejak awal Negara ini diproklamasikan oleh para pendiri negara kita (the founding farhers).
Praktik Kerja Lapangan dapat diartikan juga sebagai
suatu program prajabatan pendidikan guru yang dirancang khusus untuk
menyiapakan calon guru menguasai kemampuan keguruan yang terintegrasi secara
utuh sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya dan diangkat menjadi guru
mereka siap mengemban tugas sebagai pendidik.
Dalam kegiatan
Praktik Kerja Lapangan, mahasiwa berperan penting dalam kelangsungan adalah
pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa calon guru sebagai upaya peningkatan
kemampuan profesional di bidang keguruan dan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat melalui kegiatan akademik berupa praktik mengajar di sekolah.
C.
Tujuan
dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Tujuan PKL dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Tujuan
umum, untuk melatih mahasiswa calon guru agar memiliki kompetensi yang
disyaratkan bagi seorang calon guru.
b. Tujuan
khusus PKL:
1. Mengenal
secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik, dan sosial psikologi
sekolah tempat pelatihan praktik mengajar.
2. Menguasai
berbagai macam keterampilan dasar proses pembelajaran.
3. Menerapkan
berbagai kemampuan profesional keguruan.
4. Mampu
mengembangkan aspek kepribadian dan sosial.
D.
Tahap-tahap
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Tahap perkembangan berdasarkan kepedulian guru akan
tugasnya:
1. Tahap
bertahan, perhatian guru terfokus pada hal-hal yang bersifat pengelolaan
seperti membuat murid duduk dengan tenang serta mau mendengarkan dan mengerjakan
tugas yang diberikan.
Tahap
penguasaan, perhatian terfokus kepada penampilan dan bagaimana pengelolaan
diskusi secara baik, memberi penjelasan yang mantap dan memberikan contoh yang
meyakinkan.
2. Tahap
berdampak, perhatian guru beralih dan penampilan dirinya sendiri kepada dampak
yang ditimbulkan kepada diri siswa. Dengan perkataan lain guru mulai memfokuskan
perhatian pada keefektifan KBM yang dikelolanya.
Selain itu tahap-tahap kegiatan PKL
lainnya yang dilakukan mahasiswa adalah:
a. Orientasi
di kampus :
Oktober 2014
b. Penyerahan
ke sekolah/observasi : 06 Oktober 2015
c. Latihan
praktik terbimbing :
12 Oktober-19 Desember 2015
d. Ujian
praktik : 26 Oktober
2015
e. Membantu
mengawas ujian semester :
30November-04Desember 2015
f. Penyelesaian
administrasi : 16 Desember 2015
g. Kembali
ke kampus :
Desember 2015
h. Laporan : 28 Desember 2015
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
(PKL)
A.
Pembekalan
Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Pembekalan
mahasiswa untuk pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) Univesitas Maritim
Raja Ali Haji angkatan VI tahun 2015 yang dilaksanakan di Fakulstas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan di Senggarang tanggal 9 Oktober 2015. Pembekalan ini
bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL). Pembekalan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa yang akan
mengikuti PKL. Praktik Kerja Lapangan ini diharapkan akan terjadi perubahan
sikap, pengetahuan, keterampilan mahasiswa sesuai kebutuhan pelaksanaan PKL di
lapangan. Nilai–nilai yang hendak dicapai adalah:
1.
Tertanamnya pemahaman dan penghayatan
mahasiswa akan arti tujuan PKL.
2. Diperoleh
pengetahuan dan pengalaman untuk memahami.
Selama
pelaksanaan PKL ini mahasiswa dibekali beberapa hal, antara lain:
1.
Jadwal
kegiatan praktik kerja lapangan
a.
Tatap muka di kampus
b.
Penyerahan ke sekolah praktikan
c.
Observasi ke sekolah
d.
Latihan secara terbimbing dan mandiri
e. Ujian akhir PKL
f. Penyelesaian administrasi dan pelaporan
2.
Bentuk
kegiatan yang dilaksanakan selama PKL
a.
Kegiatan observasi dan orientasi
terbimbing di depan kelas
b.
Kegiatan praktik dan latihan pembelajaran
c.
Kegiatan non praktik pembelajaran
d.
Kegiatan praktik pelaporan
3.
Materi
kegiatan PKL
a.
Materi pokok kegiatan PKL
b.
Materi observasi dan orientasi lapangan
c.
Materi pokok keterampilan pembelajaran
secara terbimbing
d.
Materi pokok keterampilan tugas–tugas keguruan
B.
Pengenalan
Sekolah Praktikan
Pengenalan
praktikan dilaksanakan di ruang Majelis Guru SMA N 4 Tanjungpinang pada tanggal 7 Oktober 2015
Pengenalan
Sekolah Praktikan
1. Sejarah dan Struktur Sekolah
Praktikan
SMA Negeri 4 Tanjungpinang alih fungsi pendidikan
SPG menjadi SMA Negeri 5 Tanajungpinang kemudian menjadi SMA Negeri 4
Tanjungpinang dengan status keberadaan siswa dan guru yang tetap tanpa adanya
perpindahan para guru dan seluruh siswa
.
SMA
Negeri 4 Tanjungpinang dibuka pada tahun 1991. SMA Negeri 4 beralamat Jalan
Pemuda No.39 Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang. Status mutu sekolah
ini adalah Sekolah Standar Nasional dengan predikat akreditas B.
Struktur
Organisasi Sekolah Praktikkan
STRUKTUR ORGANISASI
SMA
NEGERI 4 TANJUNGPINANG
BIMBINGAN
KONSELING
IRA
MEIFIDRIYANTI,S.Pd
|
PERPUSTAKAAN
TURSUCIANTO
ELKIAN SETIADI,SH.
|
WAKA
KURIKULUM
AWIRDAH
RAHMADANI, S.Pd.
|
WAKA
KESISWAAN
IRFAN
DWI PARSETIO,S.Pd
|
BIMBINGAN
KONSELING
ARMAINI
MARDALENA,S.Ps,I.
|
STAF TATA
USAHA
NURPRIHATIN,SE.
NIP:
MUFLIHUDIN,S.IP.
TULUS
ANGIAT M.FARDOSI
|
KEPALA TATA
USAHA
MUHAMMAD
HARIS
|
WAKA HUMAS
BAMBANG
MARYONO, M.Pd
|
WAKA SARANA
& PRASARANA
RITA
ARNEL AMRAN
|
PENJAGA &
PESURUH
PENJAGA
SEKOLAH
MUNTRIMO
M.HUSENLFTRIZAN
BANDA
BAGIAN
KEBERSIHAN
LUKMAN
SYAFRI
RAJIAH
SATPAM
AGUS
ASHAR
RIZKI
PUJIANTO
|
KALAB KIMIA
DRA.MAUTINI
NIP:
KARLAB KOMPUTER
EDI
SURYADI,A.Md.
|
SEKR WAKA
KURIKULUM
A.RAHMAN,S.Pdi
|
EDI
SUMARWAKA
RIDAYANI,S.Pd
DANEI,S.Pd
ERIKA
TRI SUSTIKA,S.Pd
WIWIK
SYOFYANTI,S.Pd
AFRIANI,S.Pd
NURMIANI,S.Pd
UTAMI
DEWI
KATARINA
EF ,S.Pd
SUSILAWATI,S.Pd
EKA
WAHYUDI,S.Pd
DRA.NURDIANA
WINARSIH,S.Pd
|
MAJELIS GURU
DRS.SYAFRI
AGUS
DRA.HASNAWATI
DRA.NURLIANA
EDI
EFFENDI,S.Pd.I.
DRA.SYARIFAH
MARNI
THAULADAN
SAPUTRA,S.Pd.
DRA.MELIWATI
MASNUR
WARUWU,S.Pd.
HINDRATUMEIDAJUS,S.Pd.
ROSELINA
L TOGING,S.Pd
SURAEDI
TARIGAN
DRA.RAHMAYULIS
NURSANTI,S.Pd
|
GUSMANELI,
S.Sos
SELMARIANA
PURBA, S.Th
DERI
ETIKASARI,S.Pd
ROY
HERMANTO
EVI
FITRIYANIE ,SE
NENDY
SUSILO,ST
DISNAWATI,SP.i
YUNITRI
NOMIZA
SEPTIYANA,S.Pd
|
1.
Tugas Pokok Kepala Sekolah
Kepala Sekolah sebagai pimpinan tertinggi
di dalam suatu sekolah mempunyai tugas yang
kompleks dan sangat menentukan maju mundurnya suatu sekolah. Tugas-tugas itu
bersifat ganda, satu sama lain memiliki hubungan erat, baik langsung maupun tidak langsung.
Tugas-tugas
dimaksud adalah sebagai berikut:
1.
Mengkoordinir
segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga
pelayanan pengajaran, latihan, bimbingan, dan konseling merupakan satuan dan
kesatuan yang terpadu harmonis dan dinamis.
2.
Menyediakan
prasarana, tenaga dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan
bimbinganan dan konseling yang efektif dan efisien.
3.
Melakukan
pengawasan dan pembinanan terhadap perencanaan dan pelaksanan program,
penilaian dan upaya tindak lanjut
pelayanan bimbingan dan konseling.
4.
Mempertanggungjawabkan
pelaksanaan pelayanan bimbingan atau konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan
profesionalnya.
5.
Menyediakan
fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan
oleh pengawas sekolah bidang BK.
2.
Tugas
Pokok Guru
Selain mengajar, guru-guru SMA Negeri 2
kota Tanjungpinang ini juga mempunyai tugas-tugas
lain, sebagai seorang profesional, guru memiliki lima tugas pokok yaitu:
1.
Merencanakan
kegiatan pembelajaran.
Sebelum proses
belajar mengajar berlangsung, seorang guru dituntut membuat perencanaan
pembelajaran, agar mempermudah guru dalam melaksanakan tugasnya.
2.
Melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Melaksanakan kegiatan
pembelajaran merupakan salah satu tugas guru. Setelah perencanaan selesai
dibuat, seorang guru harus mampu mempraktikkan perencanaannya di dalam kelas,
dan seorang guru harus menguasai materi, siap media, dan siap strategi
pembelajaran.
3.
Penilaian proses
belajar atau mengevaluasi hasil pembelajaran kegiatan evaluasi ini untuk mendapatkan umpan balik
atas kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Dengan evaluasi, guru dapat mengetahui
apakah siswa telah mencapai standar kompetensi yang ditetapkan atau belum.
4.
Menindaklanjuti
hasil pembelajaran.
Seorang guru dituntut
melakukan upaya perbaikan dan pengayaan terhadap siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar. Perbaikan dilakukan bagi siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar, sedangkan pengayaan dilakukan bagi siswa yang sudah
mencapai ketuntasan belajar.
5.
Melakukan
bimbingan dan konseling.
Tidak semua
siswa mengalami pertumbuhan dan perkembangan belajar dan psikologi yang stabil.
Terhadap siswa yang demikian, guru harus melakukan bimbingan dan konseling.
Menilai Hasil Pembelajaran
Menilai hasil
pembelajaran merupakan serangkaian untuk memperoleh, menganaliisis, dan menafsirkan
data tetang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan bersinambungan. Melalui penilaian hasil pembelajaran diperoleh
informasi yang bermakna untuk meningkatkan proses pembelajaran serta
pengambilan keputusan lainnya. Menilai hasil pembelajaran dilaksanakan secara
terintegrasi dengan tatap muka seperti ulangan harian, dan kegiatan menilai
hasil belajar dalam waktu tertentu seperti ujian tengah semester dan akhir
semester. Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes.
Penilaian nontes dapat berupa pengamatan dan pengukuran sikap serta penilaian
hasil karya dalam bentuk tugas, proyek fisik atau produk jasa.
1.
Penilaian dengan tes
Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam
bentuk ulangan harian, tengah semester dan ujian akhir semester. Tes ini
dilaksanakan sesuia dengan kalender pendidikan atau yang telah ditentukan.
Tes tertulis dan lisan dilakukan didalam kelas,
pengolahan hasil tes dilakukan di luar jadwal pelaksanaan tes.
2.
Penilaian nontes
berupa pengamatan dan pengukuran sikap.
-
Pengamatan dan
pengukuran sikap sebagai bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan,
dilaksanakan oleh guru dengan tujuan utnuk melihat hasil pendidikan yang tidak
dapat diukur dengan tes tertulis atau lisan.
-
Pengamatan dan
pengukuran sikap dapat dilakukan di dalam kelas menyatu dengan proses tatap
muka dan di luar kelas.
-
Pengamatan dan
pengukuran sikap yang dilaksanakan di luar kelas merupakan kegiatan di luar
jadwal tatap muka.
Membimbing dan Melatih
Peserta Didik
Membimbing dan melatih
peserta didik dibedakan menjadi tiga kategori yaitu membimbing atau melatih
peserta didik dalam proses tatap muka, intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
1.
Bimbingan dan
latihan pada proses tatap muka
Bimbingan dan latihan
pada kegiatan pembelajaran bimbingan dan latihan yang dilakukan agar peserta
didik dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
2.
Bimbingan dan
latihan pada kegiatan intrakurikuler
Bimbingan dalam
kegiatan intrakurikuler terdiri dari pembelajaran perbaikan (remedial teaching) dan pengayaan (entrichment) pada mata pelajaran yang
diampu guru.
-
Kegiatan
pembelajaran perbaikan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta
didik yang yang belum menguasai kompetensi yang harus dicapai.
-
Kegiatan
pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang
telah menguasai kompetensi yang ditentukan lebih cepat dari alokasi waktu yang
ditetapkan dengan tujuan untuk memperluas atau memperkaya pembendaharaan
kompetensi.
-
Bimbingan dan
latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada jadwal khusus, disesuaikan
dengan kebutuhan tidak harus dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap minggu.
3.
Bimbingan dan
latihan dalam kegiatan ektrakurikuler.
Kegiatan
ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti peserta didik, kegiatan
ektrakurikuler dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jenis kegiatan ekstrakurikuler
adalah :
-
Pramuka
-
Olimpade / Lomba
Kompetensi Siswa
-
Olahraga
-
Kesenian
-
Karya Ilmiah
Remaja
-
Paskibra
-
Pencinta Alam
-
Palang Merah
Indonesia (PMR)
-
Unit Kesehatan
Sekolah (UKS)
-
Fotografi
Melaksanakan Tugas
Tambahan
Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 24 ayat (7) menyatakn bahwa guru dapat
diberi tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan
pendidikan, ketua program keahlian satuan pendidikan, pengawas satuan
pendidikan kepala perpustakaan, kepala laboratorium, bengkel atau unit
produksi. Selanjutnya, sesuai dengan isi Pasal 52 ayat (1), guru dapat diberi
tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok misalnya, menjadi pembina pramuka,
pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja dan guru piket.
3.
Pembinaan Kemampuan Profesional Guru
-
Mengikutsertakan
guru dalam penataran atau pelatihan dan MGMP
-
Mengadakan
supervisi kelas atau supervisi klinis dan tindak lanjut.
Pembinaan kemampuan profesional guru merupakan kegiatan
yang sangat penting dalam upaya
peningkatan kualitas guru. Pembinaan kemampuan profesional guru meliputi:
a.
Permasalahan
Guru
1. Tingkat
kesejahteraan guru yang relatif
tergolong rendah.
2. Motivasi
guru rendah akibat dari rendahnya kesejahteraan.
3. Dunia
pendidikan yang secara keseluruhan masih dianggap kurang penting.
4. Penugasan
guru mata pelajaran yang tidak sesuai dengan bidangnya.
5. Kurangnya
kepeduliaan untuk menungkatkan mutu perencanaan pembelajaran.
b.
Fungsi
Guru
1. Guru
sebagai pendidik
2. Guru
sebagai didaktis
c.
Tugas
Guru
1. Mendidik
siswa
2. Mengajar
siswa
3. Melatih
peserta didik
4.
Kurikulum Bidang Studi
Kurikulum yang dipakai oleh SMA Negeri 4
Tanjungpinang adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA.
5.
Fasilitas Pendidikan Sekolah Praktikan
Fasilitas yang terdapat
di SMA Negeri 4 Tanjungpinang adalah :
-
Perpustakaan
-
Ruang BK
-
Laboratorium
Biologi
-
Laboratorium
Komputer
-
Lapangan
Olahraga
6.
Pembinaan Kesiswaan
Pembinaan
kesiswaan merupakan beban kedua yang dipikul oleh guru selain melaksanakan
tatap muka di kelas. SMAN 4 Tanjungpinang mempunyai guru BP wakil kepala yang
mmenangani masalah kesiswaan, maka tugas pembinaan tersebut diambil alih oleh
yang berwenang. Namun, demikian, tanggungjawab pembinaan kesiswaan tetap
dipikul bersama oleh guru yang berdedikasi di SMAN 4 Tanjungpinang. Pembinaan
kesiswaan ditujukan selain untuk mengembangkan potensi yang ada didalam diri
sendiri siswa, pembinaan ini juga berguna untuk membantu mencegah permasalahan
yang siswa hadapi dalam proses belajar.
Pembinaan kesiswaan juga
ditunjukan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik melalui
penyelenggaraan program bimbingan, pembelajaran, dan atau pelatihan, agar
peserta didik dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan seperti:
1) Pelaksanaan
ibadah.
2) Kegiatan-kegiatan
keagamaan.
3) Peringatan
hari-hari besar keagamaan.
4) Bersikap
toleran terhadap penganut agama lain.
5) Kegiatan
seni bernafaskan keagamaan.
6) Lomba
yang bersiafat keagamaan.
7.
Administrasi Kantor Sekolah
Administrasi
kantor sekolah dikelola atau ditangani oleh para guru atau staf tata usaha SMAN
4 Tanjungpinang. Tugas-tugas tata usaha ini mencakup berbagai
macam bidang, antara lain:
a.
Kepala
Tata Usaha
- Penyusunan program kerja Tata Usaha.
- Pengelolaan keuangan
sekolah.
- Pengurusan administrasi
pegawai, guru dan siswa.
b. Karyawan Tata Usaha
- Mencatat dan
mengarsipkan surat keluar dan surat masuk.
- Mempersiapkan
buku ekspedisi.
- Menerima dan
membuka surat dinas kecuali yang rahasia untuk diberi disposisi yang
selanjutnya diteruskan kepada Kepala Sekolah.
8.
Sumber dan Alokasi Keuangan Sekolah
Sumber dana yang
diperoleh oleh SMAN 4 Tanjungpinang berasal dari :
1). Dana Sekolah.
a.
Pemerintah Daerah Kab/Kota
b. Orang tua siswa dan masyarakat
c.
Pemerintah Pusat
9.
Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Hubungan Sekolah SMA Negeri 4 Tanjungpinang dan
masyarakat sangat baik. Sekolah terhadap masyarakat sekitar hubungan tetap
terjalin sangat baik, SMA Negeri 4 Tanjungpinang membentuk hubungan kerjasama
dengan masyarakat dan selalu mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antarsekolah
dengan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan untuk kepentingan dan kebaikan
bersama.
Observasi
Fisik dan Non Fisik Sekolah
1.
Observasi
Fisik Sekolah :
a. Deskripsi Kondisi Fisik Ruang Kelas
Kondisi fisik
sekolah sudah cukup memadai dan sangat layak, Kondisi fisik ruang kelas SMA
Negeri 4 Tanjungpinang yaitu kelas yang dibangun di atas tanah seluas 27,424 m2 , dengan
luas dalam tiap kelas dengan ukuran 7 x 8 dan 8 x 9 m2 yang terdiri
dari 26 ruang kelas dengan rincian sebagai berikut:
- Kelas X terdiri dari 10 kelas.
- Kelas XI terdiri dari 8 kelas.
- Kelas XII terdiri dari 8 kelas.
- Kelas XII terdiri dari 8 kelas.
b. Peralatan Perlengkapan Kelas,
Laboratorium, dan lain-lain.
Peralatan perlengkapan
kelas seperti buku-buku paket, buku pegangan guru dan siswa, laboratorium
tempat siswa prakrikum dan lainnya sudah cukup baik. Sehingga proses belajar
mengajar dapat belajar dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran.
2.
Observasi
Nonfisik Sekolah
a. Kegiatan Guru di Sekolah
1).Membantu memasyarakatkan pelayanan
bimbingan dan konseling kepada siswa.
2).Melaksanakam kegiatan belajar
mengajar yang efektif dan efesien.
3).Membantu
guru-guru lain mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan
konseling.
4).Mengalihtangankan siswa-siswa
yang memerlukan pelayanan.
5).Membantu
mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang
menunjang pelaksanaan pembelajaran.
6).Beradaptasi
dalam kegiatan khusus penangan masalah siswa, seperti koferensi kasus.
7).Membantu
mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayan bimbingan
dan konseling serta upaya tindal lanjut.
b. Kegiatan Siswa di Sekolah
Kegiatan siswa di sekolah meliputi:
1. Belajar.
2. Mengikuti
kegiatan rohani setiap hari Jumat.
3. Senam
pagi yang di lakukan setiap hari Sabtu.
4. Upacara
bendera pada setiap hari Senin.
Garis
Besar Kegiatan Praktik Mengajar
Secara umum, kegiatan praktik mengajar terfokus
kepada pengajaran siswa kelas X dan XI bidang studi bahasa Indonesia. Secara
garis besar kegiatan praktik mengajar adalah kegiatan kependidikan untuk
meningkatkan dan memperdalam keterampilan mahasiswa yang terkait dengan praktik
mengajar dan praktik persekolahan.
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar,
berbagai metode dan kreasi dipergunakan mahasiswa praktikan agar tidak
menciptakan suasana yang membosankan bagi anak didik dalam menerima pelajaran.
Dalam hal pengajaran, mahasiswa praktikan lebih dominan memilih dan menggunakan
metode diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi daripada menggunakan metode
ceramah.
Tujuan dari
PKL adalah sebagai berikut:
1.
Melaksanakan KBM
2.
Menjadi guru
piket
3.
Mengikuti
upacara senin pagi dan Peringatan Hari Besar Nasional
4.
Membuat
soal-soal ujian bahasa Indonesia kelas X dan XI
5.
Mengawas ujian
semester dan akhir semester
6.
Memberikan
wahana aplikasi keilmuan bagi mahasiswa
7.
Memberikan
pengalaman profesional mahasiswa sebagai calon guru, sehingga benar-benar
menjadi lulusan kependidikan yang siap terjun di masyarakat.
8.
Menjalin
kerjasama edukasional dengan lembaga sekolah sebagai mitra dalam
penyelenggaraan Tri Darma Perguruan.
Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan Dalam Praktik Mengajar
-
Kurang
kedisiplinan
Hal ini dapat dilihat
seringnya terjadi keterlambatan yang dilakukan oleh siswa baik baik saat datang
ke sekolah maupun ketika pergantian jam mata pelajaran/masuk ke kelas dengan
(alasan dari WC).
-
Belum
sempurnanya pengelolaan kelas
Masih ada peserta didik yang
terkadang sibuk sendiri pada saat pelajaran berlangsung.
-
Adanya siswa yang usil/iseng terhadap
teman sekelas.
-
Siswa yang tidak ingin kalah untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan.
-
Terdapat beberapa siswa yang tidak
mengerjakan tugas yang diberikan.
-
Kenakalan-kenakalan yang dilakukan siswa
terhadap temannya ketika proses PBM berjalan.
Berdasarkan
kendala yang telah dialami mahasiswa praktikan seperti yang disebutkan tadi.
Mahasiswa praktikan berupaya untuk bertukar pikiran kepada guru pamong maupun
guru-guru yang ada di SMA Negeri 4 Tanjungpinang. Meminta saran dan petunjuk
atas jalan keluar dari masalah dan kendala yang dihadapi ketika mengajar.
Dari hasil
bertukar pikiran itulah, mahasiswa parktikan mendapat beberapa masukan tentang
cara menghadapi siswa yang pasif ataupun nakal, antara lain seperti:
1. Jangan
sekali-kali bersikap keras (tegas boleh) terhadap anak yang seperti ini,
perbanyaklah memuji dan menyanjungnya terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar
kita bisa lebih dekat terhadap dirinya. Secara tidak langsung pujian ini juga
akan memberikan kepercayaan diri dan menyenankan hatinya.
2. Jangan
pernah mematahkan tanggapannya ketika ia sudah mulai bersikap aktif untuk
menanggapi pelajaran yang diberikan. Walaupun apa yang dikatakannya salah, biarkan
dahulu ia sampaikan tanggapannya. Setelah itu baru kita perbaiki dengan bahasa
yang baik. Tapi sebelumnya tetap kta beri pujian terhadap dirinya atas
keberaniannya.
3. Perbanyak
melibatkan anak didik itu dalam forum diskusi, berikan ia suatu masalah, kemudian
dia akan berusaha untuk memecahkan masalah itu bersama anak didik yang lain.
Karena ia menganggap bahwa dia juga tidak kalah hebat/pintarnya dengan
teman-teman yang lain. Hal seperti ini yang harus terus dibina agar siswa
kritis terhadap masalah yang timbul dalam materi yang diajarkan.
4. Selalu
memberikan respon baik terhadap anak didik, baik ketika sedang melaksanakan
kegiatan belajar mengajar, maupun kegiatan sekolah lainnya. Hal yang seperti
ini akan membuat siswa merasa nyaman terhadap diri kita. Ini yang merupakan faktor
utama. Sebab jika anak didik merasa senang terhadap sikap seorang guru yang
digemarinya, maka secara tidak langsung ia pun akan senang dan mudah menerima
pelajaran yang disampaikan oleh guru tersebut.
5. Selalu
kreatif dalam memilih metode untuk menyampaikan materi pelajaran. Perlu juga
diselipkan sedikit lelucon agar suasana tidak menjadi monoton dan membosankan
bagi anak didik.
6. Dewasa
ini, sebagian besar anak didik tidak begitu menyukai metode ceramah atau
memberikan catatan dalam menyampaikan pelajaran. Mereke lebih senang diajak
untuk langsung memperagakan (demontrasi) dan mencontohkan secara langsung,
dengan alasan lebih mudah dipahami dan tidak menjenuhkan. Keterbatasan alat
peraga juga menjadi penghambat proses belajar mengajar.
7. Tempatkan
diri kita sebagai teman bukan guru.
Permasalahan
Dalam Praktik Non mengajar
Permasalahan dalam praktik nonmengajar juga tidak terlalu
banyak, karena di SMAN 4 Tanjungpinang siswa sebagian besar adalah siswa-siswa
yang memiliki banyak persamaan baik dari suku maupun agama. Bahasa yang
digunakan juga seragam.
Alternatif
Pemecahan Masalah
-
Menanamkan budaya disiplin dimulai dari
diri sendiri. datang tepat waktu jam pelajaran tidak dikorupsi (ditambah maupun
dikurangi) dan pulang tepat waktu.
-
Guru praktikan mencari referensi dari
sumber-sumber lain yang mendukung materi pembelajaran, dari buku, modul, media
cetak, (koran, tabloid, majalah) da media elektronik (televises, radio,
internet).
-
Membangun hubungan emosional dengan
peserta didik/siswa dengan pendekatan individual.
Alternatif
pemecahan masalah pada saat praktik mengajar mungkin lebih difahami lagi materi
yang akan diajarkan dan soal penguasaan kelas mungkin bisa diminta bantuan walikelas
atau guru tetap.
Sedangkan pemecahan masalah pada
saat praktik nonmengajar bisa diterapkan penggunaan bahasa Indonesia dari pihak
sokolah khususnya pada saat di sekolah saja apa bila dilanggar harus dikenakan
sanksi.
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Berdasarkan
ketentuan dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang dan
memperhatikan kemampuan peserta didik dari hasil tes mata pelajaran, sekolah
menetapkan ketuntasan belajar pada mata pelajaran sebagai berikut ini.
Nilai Ketuntasan Belajar Peserta Didik
NO
|
MATA PELAJARAN
|
Kelas X
|
Kelas XI
|
Kelas XII
|
IPA
|
IPS
|
IPA
|
IPS
|
1
|
Pendidikan Agama
|
2.33
|
75
|
75
|
75
|
75
|
2
|
Pendidikan Kewarganegaraan
|
2.33
|
75
|
75
|
78
|
78
|
3
|
Bahasa Indonesia
|
2.33
|
75
|
75
|
75
|
75
|
4
|
Bahasa Inggris
|
2.33
|
75
|
75
|
75
|
75
|
5
|
Matematika
|
2.33
|
75
|
75
|
75
|
75
|
6
|
Fisika
|
2.33
|
75
|
-
|
75
|
-
|
7
|
Biologi
|
2.33
|
75
|
-
|
75
|
-
|
8
|
Kimia
|
2.33
|
75
|
-
|
75
|
-
|
9
|
Geografi
|
2.33
|
-
|
75
|
-
|
75
|
10
|
Ekonomi
|
2.33
|
-
|
75
|
-
|
75
|
11
|
Sosiologi
|
2.33
|
-
|
75
|
-
|
75
|
12
|
Sejarah
|
2.33
|
75
|
75
|
75
|
75
|
13
|
Seni
Budaya
|
2.33
|
75
|
75
|
75
|
75
|
14
|
Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2.33
|
75
|
75
|
75
|
75
|
15
|
Teknologi
Informasi dan Komunikasi
|
2.33
|
75
|
75
|
75
|
75
|
16
|
Bahasa
Jepang
|
2.33
|
75
|
-
|
75
|
|
17
|
Bahasa
Perancis
|
2.33
|
-
|
75
|
-
|
75
|
18
|
Muatan Lokal: Budaya Melayu
|
2.33
|
75
|
75
|
75
|
75
|
Sekolah
menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin meningkat setiap tahunnya.
Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi
agar mutu pendidikan sekolah dapat meningkat dari tahun ke tahun.
VISI SEKOLAH
Menjadikan
Siswa SMA Negeri 4 Tanjungpinang Berakhlak Mulia, Cerdas, Berwawasan Lingkungan
dan Berkarakter serta Mampu Bersaing secara Nasional.
MISI SEKOLAH
Adapun Misi SMAN-4 Tanjungpinang:
1.
Menanamkan
Iman dan Takwa kepada Warga SMA Negeri 4 Tanjungpinang Melalui Pembiasaan dalam
Lingkungan dan Mata Pelajaran.
2.
Melaksanakan
Proses Belajar Mengajar yang Terencana dan Terprogram
3.
Memperdayakan
Warga SMA Negeri 4 Tanjungpinang Sesuai dengan Potensi yang ada dalam
Pengembangan Diri
4.
Mempersiapkan
Peserta Didik Menuju Masyarakat Ilmiah dan Umum Serta Berkarakter
5.
Melestarikan Lingkungan Sekolah, Rumah dan
Daerah
6.
Memperkenal
SMA Negeri 4 Tanjungpinang Ketingkat Nasional melalui Prestasi Akademik dan
Ekstra kurikuler.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan
Praktik Kerja Lapangan
(PKL) merupakan kegiatan praktik perkuliahan yang penting bagi mahasiswa yang
akan menyelesaikan studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMRAH. Karena
mahasiswa harus dipersiapkan untuk menjadi tenaga kependidikan guru yang
professional di bidangnya.
PKL merupakan tahap
awal dalam proses pembentukan profesi keguruan yang langsung dapat diterapkan
dilapangan. Melalui praktik kerja lapangan setiap mahasiswa diharapkan dapat
mengekspresikan ide-idenya dalam upaya meningkatkan kemampuannya dalam praktik
pembelejaran.
Yang perlu diingat
bahwa, seorang guru yang baik bukan hanya dinilai dari jenjang pendidikan dan
tingkat intelektualnya saja. Melainkan juga hubungan interkasi yang dibina
terhadap anak didiknya.
Dalam dunia pendidikan, tugas
utama guru adalah membentuk kepribadian yang luhur terhadap anak didiknya dan
mampu mentransfer ilmu, pengetahuan, dan wawasan yang dimilikinya. Jadi, dengan
kata lain PKL membantu mahasiswa untuk langsung terjun ke lapangan mempelajari
hal ini secara langsung.
Sebab belum menjamin seorang guru yang
pintar (pendidikan tinggi) mampu mendidik dan mentransferkan ilmunya kepada
anak didik, tetapi guru yang peka terhadap lingkungan sosial, pandai
berinteraksi, serta memahami psikologi anak didiknyalah yang mampu mendidik dan
mengejar dengan baik. Peran serta guru di sekolah tidak hanya sebagai tenaga
pengajar namum juga mendidik siswa menjadi siswa yang berkarakter.
B.
Saran
Saran-saran dalam
penulisan berikut ini adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya
pelaksanaan PKL yang akan datang SMA Negeri 4 Tanjungpinang menjadi salah satu
sekolah yang di tempatkan kembali.
2.
Koordinasi panitia PKL UMRAH dengan
pihak Sekolah Praktikkan lebih ditingkatkan lagi agar sekolah yang akan di tempati
PKL benar- benar siap dalam membimbing mahasiswa dalam melaksanakan PKL.
3. Terjalinnya
komunikasi yang baik dan berkelanjutan antara fakultas, dinas pendidikan dan
sekolah praktikan tentang perkembangan dan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa
praktikan.
4.
Pada saat pembekalan PKL diharapkan dari
pihak pelaksanaan PKL memberikan bimbingan tentang penyusunan laporan PKL.
5.
Terjalinnya
komunikasi yang baik dan berkelanjutan antara fakultas, dinas pendidikan dan
sekolah praktikan tentang perkembangan dan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa
praktikan.
6.
Sebagai calon
guru mahasiswa program pengalaman lapangan (PKL) harus betul-betul tahu tentang
kode etik guru.
7.
Tanggungjawab
pendidikan terhadap anak didik janganlah diserahkan kepada anak didik akan
tetapi merupakan tanggungjawab antara lembaga pendidikan, keluarga dan
pemerintah.
8.
Agar pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik sebagaimana yang diharap suatu
lembaga pendidikan dapat menyediakan sarana dan prasarananya sendiri.
9.
Hubungan praktikan
dengan guru-guru sudah sangat baik dan harus dijaga terus.
baiklah semoga postingan saya ini bermanfaat,tak lupa saya sampaikan salam hangat untuk para sahabat saya kawan-kawan fkip umrah khusunya kelas e.5 semoga walaupun kita sudah jarang berjumpa namun kita sama-sama berharap agar tali silaturahim tetap terjaga.