Minggu, 15 Mei 2016

DESKRIPSI SERASAN KAMPONG KITE

Baik lah kawan-kawan pada kesempatan ini saya mencoba akan mendeskripsikan tentang kampung saya yang mempunyai keindahan alam sangat menawan,salah satunya adalah wisata pantai yang tak kalah menarik dengan pantai-pantai yang ada di indonesia.baiklah kita mulai saja.........

Serasan adalah sebuah kecamatan yang terbilang kecil dan mempunyai penduduk yang tidak sampai 10.000 jiwa,,ya memang kecil namun hal itu yang membuat saya slalu rindu akan suasananya yang aman,tentram dan nyaman di mana udara nya masih segar belum tercemari oleh polusi asap kendaraan,maklum namanya juga kampung jadi kendaraan yang mendominasi dalah motor.

Merupakan bagian dari kabupaten natuna srtasan terdapat di bagian selatannya,cukup jauh dari pusat kabupaten yaitu Ranai yg terlatak di pulau bunguran besar. dari kabupaten menuju ke kecamatan serasan membutuhkan waktu lebih kurang dua belas jam jika meggunakan kapal besar ( km.bukit raya ) dan bila menggunakan kapal perintis akan memakan waktu ya lebih lama lah.

Penduduk serasan pada umumnya beerja sebagaai nelayan sebagai mata pencahariannya,,itu disebebkan karena serasan mempunyai hasil yang berlimpah ruah,,sehingga laut merupakan tujuan masyarakat natuna untuk mengais rezeki. salah satunya m.yunus yang tidak lain adalah bapak saya yang lebih memilih untuk menjadi seorag nelayan dari pada menjadi seorang tukang bangunan,ia mengatakn menjadi nelayan mempunyai keasikan tersendiri dan merasa tenang ketika berada di laut. Alhamdulillah saya bisa menikmati bangku sekolah tingi dengan uang hasil laut dan juga hasil dari jualan ibu saya yang bernama ami.
waduuhh,,jadi introduce my parents,haha

yuk lanjutttt...
Selain dari hasil laut masyarakat serasan juga memiliki penghasilan dari buah cengkeh yang mereka tanam,namun cengkeh baru akan di panen dalam jngka waktu yang lumayan lama yaitu dalam jangka setahun hanya bisa berbuah 1 hingga 2 kai saja. sehingga masyarakat serasan memilih alternatif lain untuk menghasilkan uang. Serasan juga sudah terkenal sebagaai kecamatan penghasil tikar yang indah,yang merupakan peninggalan atau seni yg di diturunkan dari nenek-nenek sebelumnya,owh iya tikar serasan tidak hanya di pasarkan di natuna atau indonesia,bahkan tikar serasan juga sudah di pasarkan sampai ke malaysia timur loh,,amazing bukann???

Berselang berjalannya waktu kecamatan serasan kini terpecah menjadi dua karena pemekaran dari kkebijakan pemda natuna,,sehingga serasan kini memiliki 2 kecamatan yaitu kecamatan serasan dan serasan timur. Kecamatan serasan memiliki beberapa desa di antaranya desa pangkalan yang terletak di kamung genting,desa tanjung setelung,desa tanjung balau dan desa hilir,juga keluarahan serasan yang melingkup pelimpak,air sekain dan air raya.

Mengenai budaya yangg ada di serasan masih sangat kentl,masyarakat masih sangat menjaga budaya yang ada dan akan tetap akan di jaga agar budaya tersebut tidak akan luntur. sebagai contoh budaya yang masih di jaga adalah ketika ada peringatan hari besar keagamaan maulud nabi muhammad saw,masyarakata akan tetap melakukan pawai berjalan,saling mengujungi masjid yang ada dan membuat telor yang di beri warna merah beserta pulut kuning,hal ini tak pernah saya jumpai di kota temat saya tinggal sekarang.ini juga di sebabkan karena masyarakat serasan sebanyak 97% merupakan masyaarakat muslim

Bagaimana dengan wisata?????
Berbicara masalah wisata serasan mempunyai banyak daerah yang bisa di katakan syurga wisata,,gk terlalu berlebihan sya katakan sepeerti ini karena serasan mempunyai wisata menarik,misalnya pantai sisi yang sangat indah dengan pasir putih berkilauan berhadapan langsung dengan laut cina selatan yang biru dan seluas mata memandang akan membuat kita terpesona,tidak salah jika pada tahun 2006 pantai sisi di nobatkan sebgai pantai terindah dan alami di dunia. bentuk pantai nya yang melengkung seperti setengah lingkaran juga mempunyai nilai plus bagi pengunjung,

Selain dari pantai sisi tadi serasan juga masih menyimpan beberapa pantai yang juga menarik untuk di kunjungi yaitu pantai menntebung yang terdapat di serasan timur,desa payak pantai teluk ressak terdapat di desa jermalik pantai telok pakok di batu berian,dan masih banyak lokasi yang bisa di jadikan sebagai tujuan wisata para pembaca.Semogaa para pembaca tertarik untuk mencoba menikmati wisata yang ada di serasan.


Cukup smpai di sini dulu ya deskripsi saya tentan serasan jika ingin mengetahui lebih jelas silakan bertanya di kolom komentar,,semoga apa yang saya tulis ini bisa menjadi gambaran bagi pembaca yang bertanya seperti apa serasan.

tulisan ini teruntuk orang yang saya sayangi,,yaitu kedua orang tua saya.









CONTOH LAPORAN PPL ATAU PKL MAHASISWA PERGURUAN TINGGI






Baik lah para sahabat pembaca pada postingan kali ini saya akan memberikan contoh laporan praktik pengalaman lapangan atau yang sekarang lebih dikenal dengan ppl alias peraktik pengallaman lapangan,semoga postingan ini sangat bermanfaat untuk contoh,ingat yntuk contoh ya bukan untuk di copas.hehe
jika terdapat kesalahan silakan berikan komentar anda karena penulis hanyalah manusia biasa yg tak luput dari kesalahn apalagi saya juga merupakan pemula. baiklah langsung saja ya.


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Pengertian Praktik Kerja Lapangan
Praktik kerja lapangan (PKL) merupakan muara dari sebuah kegiatan teori dan praktik bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studi di perguruan tinggi khususnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Karena mahasiswa lulusan FKIP sesuai dengan visi dan misi FKIP UMRAH disiapkan untuk menjadi tenaga kependidikan guru yang profesional di bidangnya.
PKL dapat diartikan juga sebagai suatu program prajabatan pendidikan guru yang dirancang khusus untuk menyiapkan calon guru menguasai kemampuan keguruan yang terintegrasi secara utuh. Setelah mereka menyelesaikan pendidikan dan diangkat menjadi guru telah siap mengemban tugas sebagai guru.
PKL pada hakikatnya adalah proses pembentukan profesi keguruan yang langsung dapat diterapkan di lapangan. Melalui PKL setiap mahasiswa diharapkan dapat mengekspresikan ide-idenya dalam upaya meningkatkan kemampuan dalam praktik pembelajaran.
Pengertian praktik kerja lapangan sacara umum dan khusus:
a.       Secara umum, praktik kerja lapangan disebut juga praktik pembelajaran dan kegiatan lain yang ada kaitan dengan proses pembelajaran di sekolah.
Semua kegiatan tersebut dilakukan secara terbimbing untuk memenuhi standar profesi keguruan.
b.      Secara khusus, merupakan pengalaman langsung dalam proses pembelajaran bagi seorang calon guru.


B.     Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Pendidikan sebagai satu konsepsi telah dirumuskan secara jelas dalam pembukaan UUD 1945. Salah satu dari empat tujuan negara dalam pembukaan UUD 1945 yang telah dirumuskan oleh para pendidik Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yakni “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Rumusan tujuan Negara tersebut merupakan rumusan tujuan dalam bidang pendidikan. Ini berarti bahwa pendidikan telah menjadi salah satu primadona sejak awal Negara ini diproklamasikan oleh para pendiri negara kita (the founding farhers).
Praktik Kerja Lapangan dapat diartikan juga sebagai suatu program prajabatan pendidikan guru yang dirancang khusus untuk menyiapakan calon guru menguasai kemampuan keguruan yang terintegrasi secara utuh sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya dan diangkat menjadi guru mereka siap mengemban tugas sebagai pendidik.
  Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan, mahasiwa berperan penting dalam kelangsungan adalah pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa calon guru sebagai upaya peningkatan kemampuan profesional di bidang keguruan dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan akademik berupa praktik mengajar di sekolah.

C.    Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Tujuan PKL dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
a.       Tujuan umum, untuk melatih mahasiswa calon guru agar memiliki kompetensi yang disyaratkan bagi seorang calon guru.
b.      Tujuan khusus PKL:
1.      Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik, dan sosial psikologi sekolah tempat pelatihan praktik mengajar.
2.      Menguasai berbagai macam keterampilan dasar proses pembelajaran.
3.      Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan.
4.      Mampu mengembangkan aspek kepribadian dan sosial.
D.    Tahap-tahap Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Tahap perkembangan berdasarkan kepedulian guru akan tugasnya:
1.      Tahap bertahan, perhatian guru terfokus pada hal-hal yang bersifat pengelolaan seperti membuat murid duduk dengan tenang serta mau mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan.
Tahap penguasaan, perhatian terfokus kepada penampilan dan bagaimana pengelolaan diskusi secara baik, memberi penjelasan yang mantap dan memberikan contoh yang meyakinkan.
2.      Tahap berdampak, perhatian guru beralih dan penampilan dirinya sendiri kepada dampak yang ditimbulkan kepada diri siswa. Dengan perkataan lain guru mulai memfokuskan perhatian pada keefektifan KBM yang dikelolanya.
Selain itu tahap-tahap kegiatan PKL lainnya yang dilakukan mahasiswa adalah:

a.       Orientasi di kampus                                  :  Oktober 2014
b.      Penyerahan ke sekolah/observasi              : 06 Oktober 2015
c.       Latihan praktik terbimbing                       : 12 Oktober-19 Desember 2015
d.      Ujian praktik                                             :  26 Oktober  2015
e.       Membantu mengawas ujian semester        : 30November-04Desember 2015
f.       Penyelesaian administrasi                         : 16 Desember 2015
g.      Kembali ke kampus                                   :  Desember 2015
h.      Laporan                                                     :  28 Desember 2015





BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
A.    Pembekalan Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL)
            Pembekalan mahasiswa untuk pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) Univesitas Maritim Raja Ali Haji angkatan VI tahun 2015 yang dilaksanakan di Fakulstas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Senggarang tanggal 9 Oktober 2015. Pembekalan ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Pembekalan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa yang akan mengikuti PKL. Praktik Kerja Lapangan ini diharapkan akan terjadi perubahan sikap, pengetahuan, keterampilan mahasiswa sesuai kebutuhan pelaksanaan PKL di lapangan. Nilai–nilai yang hendak dicapai adalah:
1.      Tertanamnya pemahaman dan penghayatan mahasiswa akan arti tujuan PKL.
2.      Diperoleh pengetahuan dan pengalaman untuk memahami.
Selama pelaksanaan PKL ini mahasiswa dibekali beberapa hal, antara lain:
1.      Jadwal kegiatan praktik kerja lapangan
a.                   Tatap muka di kampus
b.                   Penyerahan ke sekolah praktikan
c.                   Observasi ke sekolah
d.                  Latihan secara terbimbing dan mandiri
e.            Ujian akhir PKL
f.            Penyelesaian administrasi dan pelaporan
2.      Bentuk kegiatan  yang dilaksanakan selama PKL
a.                   Kegiatan observasi dan orientasi terbimbing di depan kelas
b.                   Kegiatan praktik dan latihan pembelajaran
c.                   Kegiatan non praktik pembelajaran
d.                  Kegiatan praktik pelaporan
3.      Materi kegiatan PKL
a.                   Materi pokok kegiatan PKL
b.                   Materi observasi dan orientasi lapangan
c.                   Materi pokok keterampilan pembelajaran secara terbimbing
d.                  Materi pokok keterampilan tugas–tugas keguruan
B.                 Pengenalan Sekolah Praktikan
Pengenalan praktikan dilaksanakan di ruang Majelis Guru SMA N  4 Tanjungpinang  pada tanggal 7 Oktober 2015
Pengenalan Sekolah Praktikan
1.      Sejarah dan Struktur Sekolah Praktikan
SMA Negeri 4 Tanjungpinang alih fungsi pendidikan SPG menjadi SMA Negeri 5 Tanajungpinang kemudian menjadi SMA Negeri 4 Tanjungpinang dengan status keberadaan siswa dan guru yang tetap tanpa adanya perpindahan para guru  dan seluruh siswa .
SMA Negeri 4 Tanjungpinang dibuka pada tahun 1991. SMA Negeri 4 beralamat Jalan Pemuda No.39 Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang. Status mutu sekolah ini adalah Sekolah Standar Nasional dengan predikat akreditas B.
Struktur Organisasi Sekolah Praktikkan
STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA SEKOLAH
ELFIZAH

SMA NEGERI 4 TANJUNGPINANG

Linda Puspadewi

BIMBINGAN KONSELING
IRA MEIFIDRIYANTI,S.Pd

PERPUSTAKAAN
TURSUCIANTO ELKIAN SETIADI,SH.

WAKA KURIKULUM
AWIRDAH RAHMADANI, S.Pd.                                           



WAKA KESISWAAN
IRFAN DWI PARSETIO,S.Pd                     


BIMBINGAN KONSELING
ARMAINI MARDALENA,S.Ps,I.


DRS.NASROH        


STAF TATA USAHA
NURPRIHATIN,SE.
NIP:
MUFLIHUDIN,S.IP.
TULUS ANGIAT M.FARDOSI

KEPALA TATA USAHA
MUHAMMAD HARIS


WAKA HUMAS
BAMBANG MARYONO, M.Pd


WAKA SARANA & PRASARANA
RITA ARNEL AMRAN               

KEUANGAN
NAMMEI


KEPEGAWAIAN
JUNAINAH


PENJAGA & PESURUH

PENJAGA SEKOLAH
MUNTRIMO
M.HUSENLFTRIZAN BANDA

BAGIAN KEBERSIHAN
LUKMAN SYAFRI
RAJIAH

SATPAM
AGUS ASHAR
RIZKI PUJIANTO



KALAB KIMIA
DRA.MAUTINI
NIP:

KARLAB KOMPUTER
EDI SURYADI,A.Md.


SEKR WAKA KURIKULUM
A.RAHMAN,S.Pdi  

 















                                                                   

EDI SUMARWAKA

RIDAYANI,S.Pd

DANEI,S.Pd

ERIKA TRI SUSTIKA,S.Pd

WIWIK SYOFYANTI,S.Pd

AFRIANI,S.Pd

NURMIANI,S.Pd

UTAMI DEWI

KATARINA EF ,S.Pd

SUSILAWATI,S.Pd

EKA WAHYUDI,S.Pd

DRA.NURDIANA

WINARSIH,S.Pd



                                                                        MAJELIS GURU

DRS.SYAFRI AGUS

DRA.HASNAWATI

DRA.NURLIANA

EDI EFFENDI,S.Pd.I.

DRA.SYARIFAH MARNI

THAULADAN SAPUTRA,S.Pd.

DRA.MELIWATI

MASNUR WARUWU,S.Pd.

HINDRATUMEIDAJUS,S.Pd.

ROSELINA L TOGING,S.Pd

SURAEDI TARIGAN

DRA.RAHMAYULIS

NURSANTI,S.Pd




GUSMANELI, S.Sos

SELMARIANA PURBA, S.Th

DERI ETIKASARI,S.Pd

ROY HERMANTO

EVI FITRIYANIE ,SE

NENDY SUSILO,ST

DISNAWATI,SP.i

YUNITRI

NOMIZA SEPTIYANA,S.Pd

 















1.   Tugas Pokok Kepala Sekolah
     Kepala Sekolah sebagai pimpinan tertinggi di dalam suatu sekolah mempunyai  tugas yang kompleks dan sangat menentukan maju mundurnya suatu sekolah. Tugas-tugas itu bersifat ganda, satu sama lain memiliki hubungan erat, baik     langsung      maupun tidak langsung.
Tugas-tugas dimaksud adalah sebagai berikut:
1.      Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, bimbingan, dan konseling merupakan satuan dan kesatuan yang terpadu harmonis dan dinamis.
2.      Menyediakan prasarana, tenaga dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbinganan dan konseling yang efektif dan efisien.
3.      Melakukan pengawasan dan pembinanan terhadap perencanaan dan pelaksanan program, penilaian dan upaya  tindak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.
4.      Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan atau konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan profesionalnya.
5.      Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh pengawas sekolah bidang BK.

2.      Tugas Pokok Guru
      Selain mengajar, guru-guru SMA Negeri 2 kota Tanjungpinang ini juga mempunyai  tugas-tugas lain, sebagai seorang profesional, guru memiliki lima tugas pokok yaitu:
1.      Merencanakan kegiatan pembelajaran.
Sebelum proses belajar mengajar berlangsung, seorang guru dituntut membuat perencanaan pembelajaran, agar mempermudah guru dalam melaksanakan tugasnya.

2.      Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan salah satu tugas guru. Setelah perencanaan selesai dibuat, seorang guru harus mampu mempraktikkan perencanaannya di dalam kelas, dan seorang guru harus menguasai materi, siap media, dan siap strategi pembelajaran.

3.      Penilaian proses belajar atau mengevaluasi hasil pembelajaran kegiatan      evaluasi ini untuk mendapatkan umpan balik atas kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Dengan evaluasi, guru dapat mengetahui apakah siswa telah mencapai standar kompetensi yang ditetapkan atau belum.

4.      Menindaklanjuti hasil pembelajaran.
Seorang guru dituntut melakukan upaya perbaikan dan pengayaan terhadap siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Perbaikan dilakukan bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, sedangkan pengayaan dilakukan bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar.

5.      Melakukan bimbingan dan konseling.
  Tidak semua siswa mengalami pertumbuhan dan perkembangan belajar dan psikologi yang stabil. Terhadap siswa yang demikian, guru harus melakukan bimbingan dan konseling.
  Menilai Hasil Pembelajaran
Menilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian untuk      memperoleh, menganaliisis, dan menafsirkan data tetang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan bersinambungan. Melalui penilaian hasil pembelajaran diperoleh informasi yang bermakna untuk meningkatkan proses pembelajaran serta pengambilan keputusan lainnya. Menilai hasil pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap muka seperti ulangan harian, dan kegiatan menilai hasil belajar dalam waktu tertentu seperti ujian tengah semester dan akhir semester. Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes. Penilaian nontes dapat berupa pengamatan dan pengukuran sikap serta penilaian hasil karya dalam bentuk tugas, proyek fisik atau produk jasa.

1.       Penilaian dengan tes
Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk ulangan harian, tengah semester dan ujian akhir semester. Tes ini dilaksanakan sesuia dengan kalender pendidikan atau yang telah ditentukan.
Tes tertulis dan lisan dilakukan didalam kelas, pengolahan hasil tes dilakukan di luar jadwal pelaksanaan tes.

2.      Penilaian nontes berupa pengamatan dan pengukuran sikap.
-          Pengamatan dan pengukuran sikap sebagai bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan, dilaksanakan oleh guru dengan tujuan utnuk melihat hasil pendidikan yang tidak dapat diukur dengan tes tertulis atau lisan.
-          Pengamatan dan pengukuran sikap dapat dilakukan di dalam kelas menyatu dengan proses tatap muka dan di luar kelas.
-          Pengamatan dan pengukuran sikap yang dilaksanakan di luar kelas merupakan kegiatan di luar jadwal tatap muka.

Membimbing dan Melatih Peserta Didik
Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga kategori yaitu membimbing atau melatih peserta didik dalam proses tatap muka, intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
1.      Bimbingan dan latihan pada proses tatap muka
Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran bimbingan dan latihan yang dilakukan agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
2.      Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler
Bimbingan dalam kegiatan intrakurikuler terdiri dari pembelajaran perbaikan (remedial teaching) dan pengayaan (entrichment) pada mata pelajaran yang diampu guru.
-          Kegiatan pembelajaran perbaikan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang yang belum menguasai kompetensi yang harus dicapai.
-          Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang telah menguasai kompetensi yang ditentukan lebih cepat dari alokasi waktu yang ditetapkan dengan tujuan untuk memperluas atau memperkaya pembendaharaan kompetensi.
-          Bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada jadwal khusus, disesuaikan dengan kebutuhan tidak harus dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap minggu.
3.      Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ektrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti peserta didik, kegiatan ektrakurikuler dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jenis kegiatan ekstrakurikuler adalah :
-          Pramuka
-          Olimpade / Lomba Kompetensi Siswa
-          Olahraga
-          Kesenian
-          Karya Ilmiah Remaja
-          Paskibra
-          Pencinta Alam
-          Palang Merah Indonesia (PMR)
-          Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
-          Fotografi
Melaksanakan Tugas Tambahan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 24 ayat (7) menyatakn bahwa guru dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan pendidikan, ketua program keahlian satuan pendidikan, pengawas satuan pendidikan kepala perpustakaan, kepala laboratorium, bengkel atau unit produksi. Selanjutnya, sesuai dengan isi Pasal 52 ayat (1), guru dapat diberi tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok misalnya, menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja dan guru piket.

3.      Pembinaan Kemampuan Profesional Guru
-          Mengikutsertakan guru dalam penataran atau pelatihan dan MGMP
-          Mengadakan supervisi kelas atau supervisi klinis dan tindak lanjut.
Pembinaan kemampuan profesional guru merupakan kegiatan yang sangat penting dalam    upaya peningkatan kualitas guru. Pembinaan kemampuan profesional guru meliputi:
a.      Permasalahan Guru
1.      Tingkat kesejahteraan  guru yang relatif tergolong rendah.
2.      Motivasi guru rendah akibat dari rendahnya kesejahteraan.
3.      Dunia pendidikan yang secara keseluruhan masih dianggap kurang penting.
4.      Penugasan guru mata pelajaran yang tidak sesuai dengan bidangnya.
5.      Kurangnya kepeduliaan untuk menungkatkan mutu perencanaan pembelajaran.

b.      Fungsi Guru
1.      Guru sebagai pendidik
2.      Guru sebagai didaktis

c.       Tugas Guru
1.      Mendidik siswa
2.      Mengajar siswa
3.      Melatih peserta didik

4.      Kurikulum Bidang Studi
Kurikulum yang dipakai oleh SMA Negeri 4 Tanjungpinang adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA.

5.      Fasilitas Pendidikan Sekolah Praktikan
Fasilitas yang terdapat di SMA Negeri 4 Tanjungpinang adalah :
-          Perpustakaan
-          Ruang BK
-          Laboratorium Biologi
-          Laboratorium Komputer
-          Lapangan Olahraga

6.      Pembinaan Kesiswaan
Pembinaan kesiswaan merupakan beban kedua yang dipikul oleh guru selain melaksanakan tatap muka di kelas. SMAN 4 Tanjungpinang mempunyai guru BP wakil kepala yang mmenangani masalah kesiswaan, maka tugas pembinaan tersebut diambil alih oleh yang berwenang. Namun, demikian, tanggungjawab pembinaan kesiswaan tetap dipikul bersama oleh guru yang berdedikasi di SMAN 4 Tanjungpinang. Pembinaan kesiswaan ditujukan selain untuk mengembangkan potensi yang ada didalam diri sendiri siswa, pembinaan ini juga berguna untuk membantu mencegah permasalahan yang siswa hadapi dalam proses belajar.
                     Pembinaan kesiswaan juga ditunjukan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik melalui penyelenggaraan program bimbingan, pembelajaran, dan atau pelatihan, agar peserta didik dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan seperti:
1)      Pelaksanaan ibadah.
2)      Kegiatan-kegiatan keagamaan.
3)      Peringatan hari-hari besar keagamaan.
4)      Bersikap toleran terhadap penganut agama lain.
5)      Kegiatan seni bernafaskan keagamaan.
6)      Lomba yang bersiafat keagamaan.

7.      Administrasi Kantor Sekolah
Administrasi kantor sekolah dikelola atau ditangani oleh para guru atau staf tata usaha SMAN 4 Tanjungpinang. Tugas-tugas tata usaha ini mencakup berbagai macam bidang, antara lain:
a.      Kepala Tata Usaha
-  Penyusunan program kerja Tata Usaha.
- Pengelolaan keuangan sekolah.
- Pengurusan administrasi pegawai, guru dan siswa.
b.      Karyawan Tata Usaha
- Mencatat dan mengarsipkan surat keluar dan surat masuk.
- Mempersiapkan buku ekspedisi.
- Menerima dan membuka surat dinas kecuali yang rahasia untuk diberi disposisi yang selanjutnya diteruskan kepada Kepala Sekolah.

8.      Sumber dan Alokasi Keuangan Sekolah
Sumber dana yang diperoleh oleh SMAN 4 Tanjungpinang berasal dari :
1). Dana Sekolah.
    a.  Pemerintah Daerah Kab/Kota
    b. Orang tua siswa dan masyarakat
    c.  Pemerintah Pusat

9.      Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Hubungan Sekolah SMA Negeri 4 Tanjungpinang dan masyarakat sangat baik. Sekolah terhadap masyarakat sekitar hubungan tetap terjalin sangat baik, SMA Negeri 4 Tanjungpinang membentuk hubungan kerjasama dengan masyarakat dan selalu mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antarsekolah dengan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan untuk kepentingan dan kebaikan bersama.

Observasi Fisik dan Non Fisik Sekolah
1.      Observasi Fisik Sekolah :
a.      Deskripsi Kondisi Fisik Ruang Kelas
Kondisi fisik sekolah sudah cukup memadai dan sangat layak, Kondisi fisik ruang kelas SMA Negeri 4 Tanjungpinang yaitu kelas yang dibangun di     atas tanah seluas 27,424 m2 , dengan luas dalam tiap kelas dengan ukuran 7 x 8 dan 8 x 9 m2 yang terdiri dari 26 ruang kelas dengan rincian sebagai berikut:
- Kelas X terdiri dari 10 kelas.
- Kelas XI terdiri dari 8 kelas.
- Kelas XII terdiri dari 8 kelas.
- Kelas XII terdiri dari 8 kelas.
b.      Peralatan Perlengkapan Kelas, Laboratorium, dan lain-lain.
Peralatan perlengkapan kelas seperti buku-buku paket, buku pegangan guru dan siswa, laboratorium tempat siswa prakrikum dan lainnya sudah cukup baik. Sehingga proses belajar mengajar dapat belajar dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran.
2.      Observasi Nonfisik Sekolah
a.      Kegiatan Guru di Sekolah
  1).Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada  siswa.
2).Melaksanakam kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efesien.
3).Membantu guru-guru lain mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan konseling.
4).Mengalihtangankan siswa-siswa yang memerlukan pelayanan.
5).Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pembelajaran.
6).Beradaptasi dalam kegiatan khusus penangan masalah siswa, seperti koferensi kasus.
7).Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayan bimbingan dan konseling serta upaya tindal lanjut.
b.      Kegiatan Siswa di Sekolah
Kegiatan siswa di sekolah meliputi:
1.      Belajar.
2.      Mengikuti kegiatan rohani setiap hari Jumat.
3.      Senam pagi yang di lakukan setiap hari Sabtu.
4.      Upacara bendera pada setiap hari Senin.

Garis Besar Kegiatan Praktik Mengajar
   Secara umum, kegiatan praktik mengajar terfokus kepada pengajaran siswa kelas X dan XI bidang studi bahasa Indonesia. Secara garis besar kegiatan praktik mengajar adalah kegiatan kependidikan untuk meningkatkan dan memperdalam keterampilan mahasiswa yang terkait dengan praktik mengajar dan praktik persekolahan.
  Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, berbagai metode dan kreasi dipergunakan mahasiswa praktikan agar tidak menciptakan suasana yang membosankan bagi anak didik dalam menerima pelajaran. Dalam hal pengajaran, mahasiswa praktikan lebih dominan memilih dan menggunakan metode diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi daripada menggunakan metode ceramah.
Tujuan dari PKL  adalah sebagai berikut:
1.      Melaksanakan KBM
2.      Menjadi guru piket
3.      Mengikuti upacara senin pagi dan Peringatan Hari Besar Nasional
4.      Membuat soal-soal ujian bahasa Indonesia kelas X dan XI
5.      Mengawas ujian semester dan akhir semester
6.      Memberikan wahana aplikasi keilmuan bagi mahasiswa
7.      Memberikan pengalaman profesional mahasiswa sebagai calon guru, sehingga benar-benar menjadi lulusan kependidikan yang siap terjun di masyarakat.
8.      Menjalin kerjasama edukasional dengan lembaga sekolah sebagai mitra dalam penyelenggaraan Tri Darma Perguruan.


Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan Dalam Praktik Mengajar
-          Kurang kedisiplinan
Hal ini dapat dilihat seringnya terjadi keterlambatan yang dilakukan oleh siswa baik baik saat datang ke sekolah maupun ketika pergantian jam mata pelajaran/masuk ke kelas dengan (alasan dari WC).
-          Belum sempurnanya pengelolaan kelas
Masih ada peserta didik yang terkadang sibuk sendiri pada saat pelajaran berlangsung.
-          Adanya siswa yang usil/iseng terhadap teman sekelas.
-          Siswa yang tidak ingin kalah untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
-          Terdapat beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan.
-          Kenakalan-kenakalan yang dilakukan siswa terhadap temannya ketika proses PBM berjalan.
Berdasarkan kendala yang telah dialami mahasiswa praktikan seperti yang disebutkan tadi. Mahasiswa praktikan berupaya untuk bertukar pikiran kepada guru pamong maupun guru-guru yang ada di SMA Negeri 4 Tanjungpinang. Meminta saran dan petunjuk atas jalan keluar dari masalah dan kendala yang dihadapi ketika mengajar.
Dari hasil bertukar pikiran itulah, mahasiswa parktikan mendapat beberapa masukan tentang cara menghadapi siswa yang pasif ataupun nakal, antara lain seperti:

1.   Jangan sekali-kali bersikap keras (tegas boleh) terhadap anak yang seperti ini, perbanyaklah memuji dan menyanjungnya terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar kita bisa lebih dekat terhadap dirinya. Secara tidak langsung pujian ini juga akan memberikan kepercayaan diri dan menyenankan hatinya.
2.   Jangan pernah mematahkan tanggapannya ketika ia sudah mulai bersikap aktif untuk menanggapi pelajaran yang diberikan. Walaupun apa yang dikatakannya salah, biarkan dahulu ia sampaikan tanggapannya. Setelah itu baru kita perbaiki dengan bahasa yang baik. Tapi sebelumnya tetap kta beri pujian terhadap dirinya atas keberaniannya.
3.   Perbanyak melibatkan anak didik itu dalam forum diskusi, berikan ia suatu masalah, kemudian dia akan berusaha untuk memecahkan masalah itu bersama anak didik yang lain. Karena ia menganggap bahwa dia juga tidak kalah hebat/pintarnya dengan teman-teman yang lain. Hal seperti ini yang harus terus dibina agar siswa kritis terhadap masalah yang timbul dalam materi yang diajarkan.
4.   Selalu memberikan respon baik terhadap anak didik, baik ketika sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar, maupun kegiatan sekolah lainnya. Hal yang seperti ini akan membuat siswa merasa nyaman terhadap diri kita. Ini yang merupakan faktor utama. Sebab jika anak didik merasa senang terhadap sikap seorang guru yang digemarinya, maka secara tidak langsung ia pun akan senang dan mudah menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru tersebut.
5.   Selalu kreatif dalam memilih metode untuk menyampaikan materi pelajaran. Perlu juga diselipkan sedikit lelucon agar suasana tidak menjadi monoton dan membosankan bagi anak didik.
6.   Dewasa ini, sebagian besar anak didik tidak begitu menyukai metode ceramah atau memberikan catatan dalam menyampaikan pelajaran. Mereke lebih senang diajak untuk langsung memperagakan (demontrasi) dan mencontohkan secara langsung, dengan alasan lebih mudah dipahami dan tidak menjenuhkan. Keterbatasan alat peraga juga menjadi penghambat proses belajar mengajar.
7.   Tempatkan diri kita sebagai teman bukan guru.

Permasalahan Dalam Praktik Non mengajar
Permasalahan  dalam praktik nonmengajar juga tidak terlalu banyak, karena di SMAN 4 Tanjungpinang siswa sebagian besar adalah siswa-siswa yang memiliki banyak persamaan baik dari suku maupun agama. Bahasa yang digunakan juga seragam.

Alternatif Pemecahan Masalah
-          Menanamkan budaya disiplin dimulai dari diri sendiri. datang tepat waktu jam pelajaran tidak dikorupsi (ditambah maupun dikurangi) dan pulang tepat waktu.
-          Guru praktikan mencari referensi dari sumber-sumber lain yang mendukung materi pembelajaran, dari buku, modul, media cetak, (koran, tabloid, majalah) da media elektronik (televises, radio, internet).
-          Membangun hubungan emosional dengan peserta didik/siswa dengan pendekatan individual.
Alternatif pemecahan masalah pada saat praktik mengajar mungkin lebih difahami lagi materi yang akan diajarkan dan soal penguasaan kelas mungkin bisa diminta bantuan walikelas atau guru tetap.
Sedangkan pemecahan masalah pada saat praktik nonmengajar bisa diterapkan penggunaan bahasa Indonesia dari pihak sokolah khususnya pada saat di sekolah saja apa bila dilanggar harus dikenakan sanksi.
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)     
Berdasarkan ketentuan dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang dan memperhatikan kemampuan peserta didik dari hasil tes mata pelajaran, sekolah menetapkan ketuntasan belajar pada mata pelajaran sebagai berikut ini.
Nilai Ketuntasan Belajar Peserta Didik
NO
MATA PELAJARAN
Kelas X
Kelas XI
Kelas XII
IPA
IPS
IPA
IPS
1
Pendidikan Agama
2.33
75
75
75
75
2
Pendidikan Kewarganegaraan
2.33
75
75
78
78
3
Bahasa Indonesia
2.33
75
75
75
75
4
Bahasa Inggris
2.33
75
75
75
75
5
Matematika
2.33
75
75
75
75
6
Fisika
2.33
75
-
75
-
7
Biologi
2.33
75
-
75
-
8
Kimia
2.33
75
-
75
-
9
Geografi
2.33
-
75
-
75
10
Ekonomi
2.33
-
75
-
75
11
Sosiologi
2.33
-
75
-
75
12
Sejarah
2.33
75
75
75
75
13
Seni Budaya
2.33
75
75
75
75
14
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2.33
75
75
75
75
15
Teknologi Informasi dan Komunikasi
2.33
75
75
75
75
16
Bahasa Jepang
2.33
75
-
75

17
Bahasa Perancis
2.33
-
75
-
75
18
Muatan Lokal: Budaya Melayu
2.33
75
75
75
75

Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan sekolah dapat meningkat dari tahun ke tahun.

VISI SEKOLAH
Menjadikan Siswa SMA Negeri 4 Tanjungpinang Berakhlak Mulia, Cerdas, Berwawasan Lingkungan dan Berkarakter serta Mampu Bersaing secara Nasional.
MISI SEKOLAH
Adapun Misi SMAN-4 Tanjungpinang:
1.      Menanamkan Iman dan Takwa kepada Warga SMA Negeri 4 Tanjungpinang Melalui Pembiasaan dalam Lingkungan dan Mata Pelajaran.
2.      Melaksanakan Proses Belajar Mengajar yang Terencana dan Terprogram
3.      Memperdayakan Warga SMA Negeri 4 Tanjungpinang Sesuai dengan Potensi yang ada dalam Pengembangan Diri
4.      Mempersiapkan Peserta Didik Menuju Masyarakat Ilmiah dan Umum Serta Berkarakter
5.       Melestarikan Lingkungan Sekolah, Rumah dan Daerah
6.      Memperkenal SMA Negeri 4 Tanjungpinang Ketingkat Nasional melalui Prestasi Akademik dan Ekstra kurikuler.



BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan praktik perkuliahan yang penting bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMRAH. Karena mahasiswa harus dipersiapkan untuk menjadi tenaga kependidikan guru yang professional di bidangnya.
PKL merupakan tahap awal dalam proses pembentukan profesi keguruan yang langsung dapat diterapkan dilapangan. Melalui praktik kerja lapangan setiap mahasiswa diharapkan dapat mengekspresikan ide-idenya dalam upaya meningkatkan kemampuannya dalam praktik pembelejaran.
Yang perlu diingat bahwa, seorang guru yang baik bukan hanya dinilai dari jenjang pendidikan dan tingkat intelektualnya saja. Melainkan juga hubungan interkasi yang dibina terhadap anak didiknya.
              Dalam dunia pendidikan, tugas utama guru adalah membentuk kepribadian yang luhur terhadap anak didiknya dan mampu mentransfer ilmu, pengetahuan, dan wawasan yang dimilikinya. Jadi, dengan kata lain PKL membantu mahasiswa untuk langsung terjun ke lapangan mempelajari hal ini secara langsung.
Sebab belum menjamin seorang guru yang pintar (pendidikan tinggi) mampu mendidik dan mentransferkan ilmunya kepada anak didik, tetapi guru yang peka terhadap lingkungan sosial, pandai berinteraksi, serta memahami psikologi anak didiknyalah yang mampu mendidik dan mengejar dengan baik. Peran serta guru di sekolah tidak hanya sebagai tenaga pengajar namum juga mendidik siswa menjadi siswa yang berkarakter.


B.     Saran
Saran-saran dalam penulisan berikut ini adalah sebagai berikut:
1.      Sebaiknya pelaksanaan PKL yang akan datang SMA Negeri 4 Tanjungpinang menjadi salah satu sekolah yang di tempatkan kembali.
2.      Koordinasi panitia PKL UMRAH dengan pihak Sekolah Praktikkan lebih ditingkatkan lagi agar sekolah yang akan di tempati PKL benar- benar siap dalam membimbing mahasiswa dalam melaksanakan PKL.
3.      Terjalinnya komunikasi yang baik dan berkelanjutan antara fakultas, dinas pendidikan dan sekolah praktikan tentang perkembangan dan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa praktikan.
4.      Pada saat pembekalan PKL diharapkan dari pihak pelaksanaan PKL memberikan bimbingan tentang penyusunan laporan PKL.
5.      Terjalinnya komunikasi yang baik dan berkelanjutan antara fakultas, dinas pendidikan dan sekolah praktikan tentang perkembangan dan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa praktikan.
6.      Sebagai calon guru mahasiswa program pengalaman lapangan (PKL) harus betul-betul tahu tentang kode etik guru.
7.      Tanggungjawab pendidikan terhadap anak didik janganlah diserahkan kepada anak didik akan tetapi merupakan tanggungjawab antara lembaga pendidikan, keluarga dan pemerintah.
8.      Agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik sebagaimana yang diharap suatu lembaga pendidikan dapat menyediakan sarana dan prasarananya sendiri.
9.      Hubungan praktikan dengan guru-guru sudah sangat baik dan harus dijaga terus.

baiklah semoga postingan saya ini bermanfaat,tak lupa saya sampaikan salam hangat untuk para sahabat saya kawan-kawan fkip umrah khusunya kelas e.5 semoga walaupun kita sudah jarang berjumpa namun kita sama-sama berharap agar tali silaturahim tetap terjaga.